Minggu, 13 Mei 2018
Kerepotan Yang Muncul Setelah Kita Membeli Handphone BARU
BTW, Sebelum mulai, Hp ini gak dsponsorin sama HP baru nya cross over dari Evercoss sama XL ya, cuma HP itu aja yang paling baru dan iklannya gede banget di jalan raya yang sering aku lewatin, oke lanjut deh.
Passti dong kalo ada duit kamu pengen beli Smartphone baru, tapi beli smartphone baru gak selalu mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan lho, karena setiap pembelian hape baru selalu ada aja sisi-sisi yang buat kita kerepotan seperti di bawah ini.
Nggak ngenalin ringtonenya sendiri.
Point ini sepertinya bagian terlucu. Saking sibuknya atau bahkan mungkin kita sudah men-setting pilihan nada panggil atau notifikasi tapi kenyataan di lapangan kita suka nggak mengenali nada panggil atau notifikasi ponsel sendiri. 'Eh, tuh ponselmu berbunyi tuh, angkat buruan!', kalau ada temen bilang gini baru deh nyadar kalau suara ponsel itu ternyata punya kita sendiri, hehe. Padahal sebelumnya kita menggerutu merasa keganggu sama suara yang ditimbulkan, wkwkwk.
Beli aksesori jadi nambah biaya.
Kalo ini optional sebenarnya seperti nambah antigores, ram, hardcase, powerbank, earphone, dan lainnya. Tapi antara butuh atau tidak, kalau pakai aksesoris lama biasanya suka nggak cocok, apalagi antigoresnya yang sekali pakai. Mau nggak mau musti beli antigores tambahan tujuannya agar ponsel terlindungi dari baret, atau aksesori lain yang hanya untuk gaya-gayaan saja. Buat ane aksesori pelindung anti gores memang perlu meski ponsel baru yang kita miliki katanya udah anti gores termutakhir tapi kita gak tahu kejadian diluar dugaan seperti apa, sayangkan ponsel baru beli tapi layarnya udah baret atau bodynya udah lecet-lecet.
Edit ini dan itu.
Ini hal paling menyebalkan bagi ane pribadi gan. Ane tuh paling muales setting contact di ponsel baru terutama dengan merek yang beda. Meski sekarang banyak aplikasi yang memudahkan copaste data contact tapi tetap saja ada bagian yang tidak tampil di contact ponsel baru, seperti misalnya jumlah karakter nama dibatasi, tambahan no di sub contact, noted dan lain-lain, ujung-ujungnya harus edit setiap satu nama dan profilnya, lah kalo ada ratusan nama gimana nggak kiting tuh jari dan jempol?
Instal ini dan itu.
OS atau aplikasi bawaan atau fasilitas standar ponsel yang diberikan pabrikan kita ketahui sangat standar dan umum. Meski kadang produsen sudah memberikan versi OS terbaru tapi karena perkembangan diluar begitu cepat seperti harus update Os, maka kita perlu untuk meng update, dan urusan update Os biasanya butuh quota besar karena biasanya file untuk didownload juga besar. Belum lagi menginstal aplikasi macam WhatsApp, Aplikasi yang membutuhkan registrasi ulang mobile bankin, update game dan kehilangan level, atur tampilan Homescreen, ukuran font, wallpaper, dan lain-lain, pastinya bikin males.
Ngapalin menu.
Udah jadi rahasia umum kalau punya ponsel baru, pastinya kita akan dihadapkan dengan tampilan dan menu yang berbeda dengan ponsel lawas kita. Meski ponsel dengan merk yang sama terkadang suka beda menu, apalagi ganti merk ponsel bakal butuh 3-5 hari buat ngapalin susunan dan struktur menu-menu nya. Tujuan produsen membedakan susunan menu tujuannya adalah untuk pembeda karakter tiap merek, meskipun tetap memiliki pakem OS yang sama tapi tetap saja kita sebagai end user awam suka bingung mengoperasikan ponselnya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar